KEMENANGAN

 

Kisah peperangan brutal Yudo melawan mafia Hunter Byson penuh pengkhianatan, strategi militer, dan akhir tragis yang tak terduga di laut Pasifik.

 

    Sumber Gambar : ChatGPT

 

“Dor…, Dor…., Dorr… “. Bunyi letusan senapan api mengarah ke dada Yudo, 

“Aargh, Sakit !!... “ ucap yudo memegang dadanya, 

“Keparat Kau !!!, Bajingan !!!”. Yudo yang sudah lemas akibat kehabisan darah, akhirnya tergeletak di lantai.  

Senyum menyeringai tertaut di wajah Huno sang ajudan pribadi Tuan Haldes “Mati Kau !!, 
mata – mata bodoh seperti kau !!!, harus mati !!”, Huno mendekati Yudo dengan 
membusungkan dada dan terus menunjukan senyum kesombongan kepada Yudo,  

“Jadi taukan ?, rasa sakit yang di alami adiku yang telah kau BUNUH !!!!”  

Huno menginjakan kakinya ke badan yudo, Yudo yang masih sadar, tak terima dirinya terinjak 
oleh huno, ia kemudian bangkit dan menggunting huno dengan kakinya 

“Hiyaaaa !!!!” huno sontak terkaget, 

dengan sigap yudo menusukan huno tepat di dadanya dengan sebuah pisau 
yang ia ambil tepat di samping badanya. 

“DASAR KAU ANJING !!!!, MATIKAU !!!!!, Anjing – anjing Hunter Byson !!, layak di 
bunuh !!”.  
Yudo dengan kemarahanya menusuk huno berkali – kali, tanpa sekata apapun huno tewas 
mengenaskan, darah bercucuran keluar di dadanya yang lebat menggenangi lantai kapal. 
“Hahahaha….!!!  Hahahaha…..!!!  Hahahahahaaa.. !!!!, Aku Menang !!!, misi berhasil !!!, 
yudo dengan bangganya tertawa terbahak – bahak.  

Salah satu bawahan Huno melihat sang pimpinan telah tewas, “WOOOY !!!, MUNDUR !!!!, 
TUAN HUNO TELAH TEWAS !!!!”, para pasukan terbaik mafia hunter byson mundur,  
“HUMZA !!!!!, KEJAR MEREKA !!!!” yudo memerintahkan anak buahnya, “maaf tapi 
captain sendiri bagaimana ? ucap humza yang merasa iba ke pimpinannya itu yang sudah 
terluka parah,  

“JANGAN PIKIRKAN SAYA !!!, YANG TERPENTING KEJAR MEREKA !!!, BAWA 
BEBERAPA DARI MEREKA UNTUK DI JADIKAN SANDRA !!!!!”. “baik Captain !!!”, 
humza pun pergi memerintahkan para prajuritnya “semuanya !!!, kejar mereka !!!!” para 
prajuritpun mengejar mereka, 

tak butuh waktu lama, para prajurit dari pihak musuh pun banyak 
yang terbunuh dan banyak juga yang disandera oleh prajurit bawahanya yudo.  
Pertempuran laut pun telah selesai, kedua belah pihak memakan korban yang tak sedikit, 
banyak prajurit dari pihak yudo yang berguguran, begitu juga para prajurit dari pihak huno 
yang lebih banyak tewas daripada dipihak yudo. 

Sementara itu mendengar kabar bawahanya meninggal, Tuan Haldes yang sedang duduk di 
ruanganya, mendapatkan kabar dari  jatmiko, salah satu bawahan dari huno, menelpon tuan 
haldes “hallo tuan, selamat sore !?!?”, “yaa !!, ada apa jatmiko !!” ucap haldes yang telah 
mengangkat smartphonenya, 

“izin mengabarkan, Tuan Huno telah tewas, di tangan 
kepercayaan Tuan, yang bernama Yudo yang ternyata mata – mata dari kesatuan tentara 
republic”, “APAA !!! HUNO MATI !!!, SEGERA KALIAN KEMBALI PULANG !!!!” ucap 
haldes, “iya tuan” sahut jatmiko, mendengar kabar itu  tak kuasa ia menangis, “Huno, 
Pulanglah, ayah rindu” Tuan Haldes berucap di dalam batinya, seakan tak percaya ajudan pribadi yang telah di anggap seperti anaknya sendiri telah tewas di tangan mereka.   

Pasalnya Huno sudah di anggap oleh Haldes sebagai anaknya, ia anak satu – satunya, walau 
hanya anak pungut, namun cintanya kepada huno sangat tinggi, ia tidak mempunyai anak 
kandung setelah menikah dengan istrinya sampai saat ini,

“KURANG AJAR !!!, BERANINYA KAU YUDO !!!!, PENGKHIANAT !!!!” Haldes yang sedang marah 
membanting vas bunga yang ada di mejanya, 

“ZUNARTO !!!” ia berteriak memanggil sekretaris pribadinya, 

“iii…. Iyaa tuaan… ada apa ?” ucap zunarto dengan badan membungkuk, 

“Prajurit !!,  siapkan armada 30 kapal tempur, dan tempatkan para prajurit di setiap kapal berjumlah 1000 prajurit terbaik yang kita miliki !!!" 
dengan nada marah dan kesal tuan haldes memerintah zunarto, 

“siap tuan”. 

Beberapa hari kemudian, persiapan kapal perang dan para prajurit sudah siap, sebelum hari 
pemberangkatan para prajurit telah berlatih terlebih dahulu, tibalah hari itu, dengan di bekali 
30 kapal perang, 10 pesawat perang dan 30.000 prajurit terbaiknya, tuan haldes dan zunarto 
beserta para prajuritnya berlayar menemui yudo untuk berperang.  

Dilain tempat yang berbeda, 

Dido salah seorang sahabat  yudo dari kalangan pedagang kecil yang ahli strategi di bidang bela diri, 
sebelumnya ia mantan atlet pencak silat, dido ikut membantu yudo, 

setelah yudo absen bertempur karena luka yang di deritanya cukup parah atas 
kejadian peperangan di laut melawan mafia terbesar di asia tenggara, 
yang di pimpin oleh huno, anak dari haldes,

 Dido menggantikan posisi Yudo untuk memimpin para prajuritnya untuk sementara waktu,

“KALIAN SUDAH SIAP !!!!”, 

“SIAP !!!” sahut dari para prajurit terbaik republic ini,

“kita akan melakukan peperangan kembali di lautan !!!, 

namun sebelum berperang kita akan terlebih dahulu menghancurkan markas – markas 
hunter byson di beberapa negara di Kawasan asia tenggara, 
untuk itu, saya telah bekerja sama dengan negara – negara tetangga kita, 

KITA PASTI BISA MENGALAHKANNYA !!!!,

 KALIAN SIAAAP !!!!” sahut Dido 

menyemangati prajuritnya, serentak para prajurit menjawab “SIAP !!!!”. 

Di waktu yang berbeda, 

yudo terbaring lemah di rumah sakit yang terletak di kota tegal, 
beberapa minggu setelah di operasi, ia harus beristirahat, yudo di temani oleh yuni yang tak 
lain merupakan sahabatnya yudo dan dido, 
yuni merupakan sahabat perempuan, tak seperti dido, 
yuni tidak pandai di bidang kemiliteran maupun bela diri apapun, ia merupakan masyarakat sipil 
dengan statusnya sebagai pengusaha terkaya di Indonesia dan mempunyai jaringan bisnis secara global,
sehingga mempunyai relasi dan materi yang cukup besar, 
Hal inilah yang menjadi landasan yuni untuk membantu kedua sahabatnya tersebut. 

Dengan kekayaannya yuni menyewa para tentara bayaran di berbagai perusahaan di seluruh dunia, 
dan tentara bayaran tersebut saat ini sudah bergabung dengan dido, 
yuni yang berminggu – minggu menemai yudo, merasa kasihan terhadap yudo dan dido,
 ia melihat yudo terluka parah akibat pertempuran di laut pacific, 

disisi lain, ia merasa iba terhadap dido yang berjuang sendirian tanpa kehadiran dirinya dan yudo.

”kawan, maafkan aku, aku tak bisa membantu kalian” 
ucap yuni yang sedang melihat kearah yudo, 

“yuniii… kamu kenapa ?” ucap yudo, 

yuni yang sedari tadi melamun, seketika terkaget mendengar suara dari arah yudo, 

“nggak papa kok, kamu istirahat saja !!!” 


“SERANG !!!!”

 dido menyemangati para prajuritnya berperang di suatu kota yang menjadi markas 
terbesar mafia hunter byson di negara Malaysia,

 “Arrghhh”, “Dor… Dor.. Dor…” 
terdengar suara tembakan dan jeritan kesakitan pada kedua militer yang sedang berperang, 

“Duaarr” salah satu regu pasukan dari dido berhasil menghantam bangunan tempat para mafia 
tersebut singgah,

 dengan menggunakan rudal ballistic mereka mampu meruntuhkan Gedung 
tersebut rata dengan tanah,

 “yaaaaah berhasil !!!!!” ucap salah satu anggota regu tersebut dan 
di sahut oleh rekan seanggotanya, 

satu demi satu para anggota dari hunter byson mati dan tak luput juga para pemimpin 
mafia tersebut yang sudah banyak mati di tangan para prajurtinya dido, 
membuat mereka bersemangat untuk menghabisi mereka.  

Selama hampir lebih dari tiga hari akhirnya perang telah usai, 
setelah kematian yoe pimpinan hunter byson wilayah Malaysia mati di tangan dido, 
para anggotanyapun kocar – kacir usai mendengar kematian pemimpinya, 

yeaaahh !!!!, akhirnya kita menang !!!!” 

dido yang merasa senang, berteriak kepada para prajuritnya, 
senyum menyeringai terlihat di wajah dido dan para pengikutnya, walau tak di pungkiri 
banyak prajurit dari pihak dido tewas di tangan mereka.  

Sementara itu di beberapa negara asia tenggara sedang melakukan konfrontasi terhadap 
kerajaaan mafia hunter byson, saat ini para pemimpin yang telah di tugaskan oleh dido sedang 
berperang besar – besaran untuk menghancurkan markas besar di tiap - tiap negara tersebut. 

     tak butuh satu minggu mereka berhasil memenangkan pertempuran di setiap negara, kecuali di 
negara timor leste.

 wan seorang captain yang di utus oleh dido mengalami kekalahan telak oleh 
pasukan bersenjata hunter byson, para prajuritnya banyak yang tewas tak terkecuali dengan 
wan sendiri yang tewas di tangan mereka, melihat captain wan tewas di tempat, nohi sang 
ajudan pribadinya yang ikut terjun bertempur menyerukan prajurit untuk mundur 

“ CAPTAIN WAN TELAH TEWAS !!!, MUNDUR !!!”, 

akhirnya prajurit yang tersisa melarikan diri ke wilayah Indonesia, 
mendengar kabar buruk tersebut dido sangat marah besar 

“APA !!!!,  KURANG AJAR !!!, BERANI BERANINYA MEREKA MENGALAHKAN PASUKAN KITA !!!!”,

 dengan wajah sangat marah besar, tanpa berpikir panjang, dido membagi dua 
pasukan, pasukan utamanya dipimpin oleh wino yang tak lain pengawal dido dan beberapa sisa 
pasukannya ikut dengan dido menuju negara tersebut.
   
Sesampainya disana, dido beserta para pengikutnya langsung bertempur dengan mereka, 
dengan memanfaatkan jam tidur, pada dini hari  tentara republic mulai menjalankan aksinya, 

“dor… dor… dor….. “ 

bunyi letusan mengarah ke markas besar mafia tersebut, para anggota mafia yang masih tidur,
 tidak sadar bahwa dirinya di serang, tentara republic yang dipimpin oleh dido berhasil merangsek 
ke dalam bangunan yang di jadikan markas musuhnya, 
banyak mayat yang bergelimpangan dari pihak musuh dikarenakan belum siap bertempur, 

“TOLONG !!!”

 tentara mafia yang terbangun langsung di tembak oleh pasukan dido, tak butuh waktu lama, 
hanya dalam delapan jam pasukan beserta para pimpinan mafia hunter byson dinyatakan tewas.  


Disisi lain sang jenderal yang tak lain yudo telah dinyatakan sembuh dari lukannya, keesekoan 
harinya ia bersiap – siap dan bergegeas menuju laut pacific untuk bergabung dan memimpin pasukannya yang sebelumnya di ambil alih oleh dido, sesampainya di lokasi tempat dimana 

para tentara republic bergabung, yudo langsung mengambil alih pasukannya, 

“hallo !!!, saudara – saudara sekalian !!!, saya jendral yudo dari pasukan tentara republic,

 akan bergabung dengan kalian dan memimpin kalian di medan perang terakhir ini” ucap yudo dengan menggebu – gebu, 

suasana menjadi hening ketika yudo sedang berpidato, 

“Kita akan bertempur habis – habisan di laut pacific !!!, kalian siap !!!” 

pidato yang menggebu – gebu dari yudo membuat para tentara bersemangat 

“KALIAN SIAP !!!” yudo memastikan kembali para pengikutnya, 

“SIAP !!!” terdengar suara para prajurit yang lantang,

 tak butuh waktu lama mereka berangkat menuju pertempuran terakhir, perjalanannya memakan waktu hampir selama dua harian, setibanya disana, para prajurit tentara republic mulai bersiap – siap, 

“DOOOMMMM !!!” 

suara boom mengarah ke para prajurit yang akan berbaris, membuat mereka tewas seketika, “BOOMM !!!”, 

“BOOMM !!” 

bom terus menghujam kapal perang republic silih berganti, membuat satu persatu kapal tenggelam, 

“ANJIING !!!, SERANG MEREKA !!!” 

yudo yang sudah mulai emosi memerintahkan mereka,  giliran tentara republic menyerang dengan rudal canggihnya menyerang kapal mereka,

 “DUAAARRR !!” 

rudal membunuh kapal tepat sasaran dan membunuh seisinya, perang tak terelakan, serangan silih berganti secara bergiliran, masing – masing kedua belah pihak memakan korban yang tak sedikit, yudo sang jendral menghampiri kapal – kapal musuh dengan berenang dengan diikuti para pengawalnya, yudo beserta bawahannya merangsek kedalam kapal membunuh satu persatu musuhnya, 

“MATI KAU PARA BEDEBAH !!!”,

 dentuman demi dentuman terus berbunyi hingga lautan berubah menjadi hitam karena banyaknya kehancuran alutsista antara kedua militer tersebut, 

ketika yudo sedang bertarung, tiba – tiba dari arah belakang seorang musuh menembakan peluru ke yudo, dengan sangat cepat, peluru tersebut mengenai kepala yudo, membuatnya tewas seketika, mengetahui yudo tewas, para prajuritnya kocar – kacir di buatnya, membuat pertempuran ini dimenangkan oleh mafia hunter byson, 

sementara itu dido yang telah memenangkan pertempurannya di timor leste, ia juga turut tewas di ruangan kerjanya, ia di bunuh oleh seseorang yang ia kenal 

“Dasar Pengkhianat !!!!” 

 kata – kata terakhir sebelum menghembuskan nafasnya, kemudian seorang misterius ini memimpin para tentaranya yang menyamar menjadi tentara republic, 

“KITA PERGI KE LAUT PASIFIC !!!, MEMBANTU SANG BOS !!!”

 titah orang misterius tersebut, sesampainya di tempat yang di tuju, ia tersenyum menyeringai melihat kemenangan di pihak dirinya 

“akhirnyaa… saya menang” ucap seseorang misterius tersebut. 

“Hallo sayangku ?” yuni yang sudah di kapal utama menyapa seseorang, 

“heei yuni sayangku” ucap orang tersebut yang tak lain suaminya,

 “hmmm… rencana saya berhasil” ucap yuni, 

“iyaa” ucap suaminya, 

ternyata pengkhianat yang dimaksud dido adalah yuni,

 sahabatnya sendiri, ia merancang strategi untuk merebut posisi sebagai bos.  

 

--- SELESAI --- 

 

Penulis : Reynaldo Edwin Pratama 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama